Roma 14:9
"Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup."
"Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup."
Hari ini tanggal 21 Februari 2011.
Tujuh belas tahun yang lalu, papa mertua saya meninggal dunia. Saya tidak
berkesempatan untuk mengenal beliau secara pribadi, hanya melalui cerita-cerita
dari suami saya. Papa mertua adalah sosok yang sangat penting bagi suami saya.
Setiap tahun tanggal ini menjadi berarti bagi saya, karena meskipun saya tidak mengenal beliau, tapi saya dapat ikut merasakan rasa kehilangan yang sepertinya tidak akan habis dengan berjalannya waktu. Beliau berpulang sudah lama, pada waktu suami saya masih sangat muda. Sudah 17 tahun yang lalu, tapi suami saya merasa bahwa belumlah lama ayahnya berpulang.
Setiap tahun tanggal ini menjadi berarti bagi saya, karena meskipun saya tidak mengenal beliau, tapi saya dapat ikut merasakan rasa kehilangan yang sepertinya tidak akan habis dengan berjalannya waktu. Beliau berpulang sudah lama, pada waktu suami saya masih sangat muda. Sudah 17 tahun yang lalu, tapi suami saya merasa bahwa belumlah lama ayahnya berpulang.
Apabila mengingat hal ini, tentunya
penghiburan kami satu-satunya adalah Tuhan Yesus. Kami membaca bersama-sama
surat Roma ayat 14:17-19.
Sebab tidak ada seorang pun di
antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang
mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan
jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah
milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia
menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. (Roma 14:7-9)
Kepada jemaatnya di Roma, Rasul
Paulus mengatakan bahwa jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita
mati, kita mati untuk Tuhan. Kita hidup untuk Tuhan, bermakna bahwa selagi kita
masih hidup, apapun yang kita lakukan, kita lakukan seperti untuk Tuhan (Kol 3:23). Dengan melakukannya
seperti untuk Tuhan, kita akan bersungguh-sungguh menerima tugas kita dimanapun
kita berperan. Karya keselamatan Kristus haruslah diteruskan dengan segenap
hati dan segenap kemampuan kita untuk kemuliaan-Nya. Dan di saat hidup kita
sudah berakhir, di saat waktu kita di dunia sudah habis, maka kita mati pun
untuk Tuhan. Bahwa hanya rumah Bapa di Sorga lah tempat kita berpulang.
Tuhan Yesus telah mati, dan Dia
masuk ke dalam kerajaan maut. Dia telah mengalahkan kuasa kematian. Dan seperti
yang Rasul Paulus katakan, Ia menjadi Tuhan atas orang-orang hidup dan orang-orang
mati. Dia adalah Raja segala raja, termasuk Raja atas alam maut yang telah
dikalahkan-Nya. Kebangkitan Kristus memiliki makna yang sangat luar biasa bagi
kami. Hal ini membuat kami semakin yakin untuk mempercayai-Nya, untuk
menyerahkan segalanya kepada-Nya. Iman kepada Tuhan Yesus, pengakuan bahwa Ia
adalah Raja atas segala raja, membuat kami sungguh yakin bahwa semua yang hidup
dan yang mati berada dalam tangan pengasihan-Nya.
By : Crystian August Valencia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar